Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2020

Ruginya Merawat Orangtua

Beberapa orang mungkin kehilangan banyak kesempatan karena harus merawat dan menemani orangtua mereka. Dulu, saya mikirnya ini merugikan. Sampai akhirnya saya menyadari, bahwa rugi dan untung bukan hanya persoalan materi.⁣ ⁣ Ada nilai-nilai kebaikan lain yang bisa dikatakan sebagai untung yang besar ketika harus menemani orangtua. Secara cliche tentu saja, pahala; walaupun tidak semua orang berorientasi kepada nilai pahala itu sendiri. Tetapi kita juga bisa melihat dari sisi yang lain. Yaitu bisa mengenal lebih dekat dan sedikit demi sedikit bisa membalas kebaikan yang mereka berikan kepada kita sejak kecil. Walaupun sebenarnya kita tidak akan pernah cukup membalas kebaikan mereka.⁣ ⁣ Benar, adalah kewajiban orangtua untuk merawat dan menyayangi anak-anaknya tanpa imbalan apapun. Tetapi, saya pun yakin, sebagai seorang anak, menyayangi orangtua dan menolong mereka tidak pernah terhitung merugikan. Simpelnya, atas pengalaman pribadi dan oranglain. Banyak kebaikan dan kabar baik yang mun

Barongko dan Kampung Halaman

Sumber: IG @Hanhanny Saya kira ketika bisa menikmati barongko (kudapan olahan pisang suku Bugis Makassar) di tempat yang jauh dari tanah aslinya, rasanya akan luar biasa. Ternyata rasanya ya biasa saja, seperti sedang makan begitu saja. Kemudian saya tersadar, yang kita atau mungkin saya konsumsi bukan hanya makanan atau minuman saja, tetapi budaya dan orang-orang yang ada di dalamnya juga. Lahir dan tumbuh besar di tanah Sulawesi, saya terbiasa yang kultur budaya orang setempat. Makanannya, minumannya, cara berinteraksinya, orang-orangnya, tempat-tempatnya, adalah hal-hal yang sudah menjadi rutinitas dan bagian dari hidup saya. Pada bulan suci Ramadhan, makanan seperti barongko, Tetu (kue perahu), jalangkote, pisang ijo, buroncong, dange, bolu paranggi dan beberapa makanan tradisional ala suku Kaili dan Bugis sudah menjadi bagian daripada nafas kami orang Sulawesi Tengah, tidak afdhol rasanya sebagai orang Palu kalau tidak buka puasa dengan jenis panganan di atas 😅 Menjalani kehidupa

Mengajarkan Pendidikan Seksual yang baik dan Benar Kepada Anak Tanpa Tabu.

Beberapa waktu lalu tabunya pendidikan seksual dan organ reproduksi di Indonesia kembali terbukti dengan pernyataan keliru salah satu Pejabat pemerintah yang mengusulkan dilakukannya pemisahan kolam renang antara laki-dan perempuan dengan dalil bahwa dikhawatirkan terjadinya kasus kehamilan yang disebabkan oleh sperma yang dikeluarkan oleh pria yang dengan sengaja atau tidak sengaja di  kolam renang  dapat berenang menembus air kolam yang mengandung klorin itu menuju Rahim wanita yang menyebabkan kehamilan karena terlalu kuatnya kualitas sperma tersebut *tepok jidat* Duh! Ini darurat sekali, beliau-yang-berstatement-keliru-ini adalah pejabat tinggi yang harusnya ahli di bidangnya, kekeliruan beliau adalah salah satu bukti bahwa kita darurat pendidikan seksual dan reproduksi. Saya memahami statement beliau ini diberikan untuk menguatkan pentingnya terjadi pemisahan lokasi berenang antara perempuan dan laki-laki yang bertujuan untuk melindungi perempuan dari kasus pelecehan seksual

Resep bahagia: Berbagi di Saat Lapang dan Sempit.

Saya pernah baca saran seseorang tentang bagaimana mendapatkan hati yang bahagia, jawabnya adalah berbagi di saat lapang dan sempit.  Berbagi itu walaupun kecil tapi besar rasa nyamannya di dada dan fikiran. Setidaknya, setelah berbagi kita merasa ada gunanya sebagai manusia. Berbagi boleh apa saja, sebanyak apa, kepada siapa, boleh, boleh semampumu.  Tak mulu berbentuk harta, ilmupun jadi, tenaga, waktu, hasil masakan seadamu, dukungan moral kepada temanmu yang bersedih, info yang kau dapat dari laman sosial mediamu, mengajak ngobrol tetanggamu yang merindukan sanak saudaranya, membayar lebih driver ojek yang kau gunakan jasanya, dan semua hal-hal baik yang bisa kau bagikan kepada siapa saja.  Saya ingat zamanku kuliah ada materi tentang distribusi dalam Islam. Dalam Islam salah satu bentuk distribusi atau penyaluran harta adalah ziswaf, zakat, sedekah, infaq dan wakaf. Karena prinsipnya apa yang kita miliki bukan sepenuhnya milik kita, ada hak oranglain dan hak Allah, pemilik segala

The Faedah of critical thinking.

Critical thinking atau dalam bahasa Indonesianya dikenal sebagai berfikir kritis adalah suatu kemampuan berfikir secara jernih dan rasional tentang menentukan dan meyakini keputusan yang dianggap benar dengan didukung fakta-fakta yang ada. Salah satu komponen dalam critical thinking adalah analytical thinking atau berfikir analitis atau kemampuan menganalisa data yang kompleks, dan merunutkan informasi secara berkesinambungan serta merumuskannya agar menjadi satu kesimpulan hasil akhir yang lebih sederhana. Saking pentingnya kemampuan critical thinking ini, critical thinking bahkan menjadi salah satu basic soft skill yang harus dimiliki siapa saja di abad ke-21 yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari kaya dunia pendidikan, dunia kerja, dll.  Orang dengan kemampuan critical thinking ini akan mengkaji ulang apakah keyakinan dan pengetahuan yang dimiliki atau dikemukakan orang lain logis atau tidak. Demikian juga seorang yang berpikir kritis tidak akan menelan begitu saja kesim

Dua Garis Biru & Malangnya Remaja Indonesia

Dua garis Biru yang ditakuti orang dewasa Saya di akhir 2019  baru jua kesampaian untuk menonton film drama keluarga yang menjadi perdebatan banyak orang pada awal penayangannya. Yah, Dua Garis Biru, film ini pada awal penayangannya mendapat begitu banyak pertentangan oleh banyak pihak, terutama ormas, para orangtua, pemuka agama, dan sebagainya karena dianggap akan memberi dampak buruk berupa gagasan film ini akan mengajak para remaja untuk melakukan hubungan romansa di luar batas yang tentu saja sangat bertentangan dengan norma dan aturan agama di Indonesia. Well, walaupun sepanjang masa penayangannya di bioskop serentak dari awal sampai berakhir saya tidak menyempatkan diri untuk menonton film ini, tetapi diam-diam saya adalah pihak yang mendukung adanya film edukasi tabu semacam ini di Indonesia. Karena saya tau, maksud dan tujuan film ini jauh dari pandangan buruk yang terlebih dahulu disematkan oleh beberapa orang yang sebenarnya belum atau tidak pernah sekalipun me

9 Rekomendasi Toko Buku Online Anti Buku Kaleng-kaleng Club!

Halo! Akhir-akhir ini aku sering banget ngecek-ngecek toko buku online yang sering bikin galau karena ku suka mau beli semuanya! 😖 Padahal beli buku baru belum masuk list pengeluaranku saat ini, lah wong buku baru yang kemarin aja belum habis dibaca semu wkwkwk. Terus ku tiba-tiba kefikiran pengen buat list toko buku online yang isinya bukan buku kaleng-kaleng! Apa lagi saat ini dengan banyaknya buku-buku indie yang kualitasnya bagus-bagus, kita suka bingung mau beli dimana, mau beli di toko buku kaya gramedia, bukunya gak tersedia disana. Jadi ku buat aja deh, semoga membantu teman-teman yang membutuhkan~ Nih ku rekomendasikan toko buku online di e-commerce langgananku. Urutannya random aja yah, nda ku urut berdasarkan mana yang paling recommended, karena semua toko buku yang ku sebutkan di bawah merupakan toko buku yang dijamin bukunya bukan buku kaleng-kaleng. Kleyan kalau mau jadi orang yang "berisi" banyak-banyak berinvestasi ke diri sendiri dengan rajin membaca buku-bu

Di antara Maret & April

Pukul 23.55 malam di bawah hembusan angin. Mataku sayu terbuka diayun-ayun ingatan tentang pria mata bulat  itu. Bisik suaranya tak mau berhenti, meski rupanya tak Nampak lagi. Kepalaku selalu dipenuhi tentang dia, meski kini kepala dia entah apa isinya. Gerakku menjadi lambat sejak hari gelap itu datang. Dia tiba-tiba lupa omongannya sendiri. Matanya hitam, hatinya beku. Pukul 00.05 dini hari Hembusan angin bercampur riuh suara gaduh dari gedung di depan sana. Ada yang terjaga menumpahkan muaknya dalam balutan tinta. Oh angin malam pukul 00.10 lelah aku memikirkannya Lelaki yang katanya bermodal jujur itu. Seenaknya saja dia tebar luka Meninggalkan aku seorang diri menghardik kebodohanku sendiri yang masih saja memberi makan ego dan ekspektasi tentangnya yang telah sangat jahat beringkar janji.

Mengapa Anak Tidak Disiplin?

Dewasa ini hal klasik berupa anak yang tidak mandiri ini sangat banyak dijumpai di sekeliling kita, teringat saya akan pendapat nasehat salah satu psikolog anak, beliau mengatakan "anak yang tidak mandiri adalah representatif dari orangtua yang tidak sabaran".  Pada dasarnya, anak sejak dini pun mampu berprilaku disiplin, tetapi memang perlu kesabaran dan ketekunan untuk melatih kedisiplinan seseorang. Anak yang tidak mandiri biasanya memiliki orangtua yang suka memerintah, suka mengeluh, tetapi suka menolong karena tidak sabaran. Maksudnya bagaimana? Misalkan begini, orangtua si A selalu mengeluh anaknya selalu tidak dapat membersihkan mainannya dengan benar walaupun telah diperintahkan untuk membersihkannya bahkan telah dibarengi dengan omelan kepada si A. Karena anaknya tidak juga bergeming atau kalaupun mau membersihkan, prosesnya lama. Akhirnya karena tidak sabaran, orangtua berinisiatif untuk mengambil alih tugas membersihkan mainan anaknya. Hal ini terjadi berulang-ula

kapan bahagia?

Dulu, saya mengira bahagia itu ada di depan sana. Sampai akhirnya ketika saya sudah di depan sana, bahagia yang saya kira bakal ada, rupanya tak tampak kehadirannya. Lalu saya melihat ke belakang, tempat yang saya kira tak bahagia sebelumnya, ternyata terlihat sangat membahagiakan saat dilihat dari depan sini.  Kemudian saya menyadari, bahwa bahagia itu bisa muncul pada saat ini, sekarang, hanya saja saya terlalu sering mengabaikan. Ekspektasi, angan, bahkan kenangan kerap kali menutupi.  Bahagia yang harusnya bisa saya rasakan sekarang, jadi hilang maknanya. Sampai akhirnya saya menyesal dan terus mencari "nanti juga bisa rasakan bahagia" Bukan, bukan nanti, tapi hari ini, sekarang, saat ini.