Critical thinking atau dalam bahasa Indonesianya dikenal sebagai berfikir kritis adalah suatu kemampuan berfikir secara jernih dan rasional tentang menentukan dan meyakini keputusan yang dianggap benar dengan didukung fakta-fakta yang ada. Salah satu komponen dalam critical thinking adalah analytical thinking atau berfikir analitis atau kemampuan menganalisa data yang kompleks, dan merunutkan informasi secara berkesinambungan serta merumuskannya agar menjadi satu kesimpulan hasil akhir yang lebih sederhana. Saking pentingnya kemampuan critical thinking ini, critical thinking bahkan menjadi salah satu basic soft skill yang harus dimiliki siapa saja di abad ke-21 yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari kaya dunia pendidikan, dunia kerja, dll.
Orang dengan kemampuan critical thinking ini akan mengkaji ulang apakah keyakinan dan pengetahuan yang dimiliki atau dikemukakan orang lain logis atau tidak. Demikian juga seorang yang berpikir kritis tidak akan menelan begitu saja kesimpulan-kesimpulan atau hipotesis yang dikemukakan dirinya sendiri atau orang lain, serta terbuka dengan argumen lain yang mungkin berbeda.
Karakteristik orang dengan kemampuan critical thinking ada banyak, salah satunya adalah tidak mudah percaya dan meyakini sesuatu tanpa mencari tau kebenarannya terlebih dahulu. Mereka biasanya kritis bertanya dan memiliki rasa penasaran yang tinggi. Sayangnya hal ini agak kurang bisa diterapkan di kehidupan bermasyarakat. Sejak kecil, anak-anak yang secara naluriah mulai menunjukan kemampuan berfikir kritisnya tentu akan selalu banyak bertanya, dan pertanyaannya kadang mengagetkan para orangtua, dan seringkali para orangtua tidak suka jika anak mereka banyak bertanya. Mereka yang doyan bertanya ini di cap sebagai anak cerewet dan banyak tanya serta tidak nurut karena banyak protesnya "sudah kamu diam saja jangan banyak tanya dan protes".
Padahal harusnya berbangga hatilah para orangtua jika memiliki buah hati yang kritis sejak dini, karena mereka adalah anak-anak cerdas yang memiliki kemampuan berfikir dengan baik. Di negara-negara maju, critical thinking bahkan telah menjadi materi khusus yang diajarkan di sekolah karena memang ini adalah soft skill yang sangat dibutuhkan dalam hidup karena manusia yang sehat adalah manusia yang dapat berfikir dengan baik.
Apa jadinya jika kita tidak mampu berfikir secara kritis? Nomor satu jelas kita bisa di cap sebagai orang "sumbu pendek", karena ketidakmampuan berfikir kritis menyebabkan kita menjadi mudah ditipu, mudah terhasut, tidak dapat menentukan pilihan yang baik dan benar, tidak dapat menemukan problem solving dalam setiap masalah, latah atau ikut-ikutan, closed minded dan tentu saja, emosian. Lihat saja di sosial media, orang-orang dengan kemampuan berfikir tidak kritis biasanya mereka-mereka yang mudah terhasut isu hoaks dan marah-marah gak jelas di beranda, nyebelin banget.
Nah bagaimana cara agar memiliki kemampuan berfikir kritis? Belajar! Udah jangan males cari tau, timbulkan rasa keingintahuanmu, baca buku yang membahas critical thinking, di youtube juga banyak yang bahas, kalau bisa ikut seminarnya, banyak kok seminar-seminar yang temanya tentang critical thinking ini. Saya pribadi juga masih belajar kok cara berfikir kritis ini walaupun belum sempurna dalam pengaplikasiannya. Saya belum bisa benar-benar sekritis itu, saya masih di tahapan analytical thinking ke arah critical thinking. Udah deh pokoknya belajar terus belajar jangan males biar kita bisa mandiri dalam berfikir dan menentukan, merumuskan, mengevaluasi problematika yang ada dalan kehidupan kita.
Ingat, kunci utama critical thinking adalah tidak gegabah. Selamat belajar berfikir teman-teman!
Komentar
Posting Komentar