Saya pernah baca saran seseorang tentang bagaimana mendapatkan hati yang bahagia, jawabnya adalah berbagi di saat lapang dan sempit.
Berbagi itu walaupun kecil tapi besar rasa nyamannya di dada dan fikiran. Setidaknya, setelah berbagi kita merasa ada gunanya sebagai manusia. Berbagi boleh apa saja, sebanyak apa, kepada siapa, boleh, boleh semampumu.
Tak mulu berbentuk harta, ilmupun jadi, tenaga, waktu, hasil masakan seadamu, dukungan moral kepada temanmu yang bersedih, info yang kau dapat dari laman sosial mediamu, mengajak ngobrol tetanggamu yang merindukan sanak saudaranya, membayar lebih driver ojek yang kau gunakan jasanya, dan semua hal-hal baik yang bisa kau bagikan kepada siapa saja.
Saya ingat zamanku kuliah ada materi tentang distribusi dalam Islam. Dalam Islam salah satu bentuk distribusi atau penyaluran harta adalah ziswaf, zakat, sedekah, infaq dan wakaf. Karena prinsipnya apa yang kita miliki bukan sepenuhnya milik kita, ada hak oranglain dan hak Allah, pemilik segala sesuatu yang ada dunia ini dalam harta kita yang harus kita salurkan dalam bentuk ziswaf tadi.
Tapi ingat ziswaf ini sendiripun ada ketentuannya, ada aturan kapan dan saat seperti apa kita wajib mengeluarkan sebagian harta kita, misalnya dalam zakat ada nisab (batasan jumlah harta yang kita miliki, karena ada minimum jumlah harta yang harus dicapai baru wajib dikeluarkan zakatnya, jika belum mencapai nisabnya maka harta tersebut tidak wajib dikeluarkan zakatnya) dan haul (lamanya kepemilikan harta) sesuai jenis zakat itu sendiri (jenis zakat ini ada banyak).
Ini tujuannya apa? Kita diminta untuk mengeluarkan harta tidak dengan cara yang dzalim kepada diri sendiri. Dengan menyalurkan sebagian harta kita dalam bentuk apapun kita diminta tidak lupa akan kebutuhan kita sendiri. Misal kita punya rumah, baju, makanan apa semuanya harus kita sumbangkan? Kan katanya semakin banyak semakin baik? Tidak dong, ada hak kita juga kok dalam harta itu, jangan sampai kita sendiri yang tidak bisa menghidupi diri sendiri.
Misalnya bgini, kita hari ini punya rezeki 100 ribu, kita pergunakan dulu uang tersebut untuk mencukupi kebutuhan hidup kita, kalau ada sisanya maka boleh sisa uang tadi kita sedekahkan. Kalau tidak ada ya jangan memaksakan sampe mengurangi kebutuhan diri sendiri sehingga membuat kita menderita, ini yang namanya dzalim kepada diri sendiri.
Terus bagaimana caranya bersedekah dalam keadaan sempit tanpa mendzalimi diri sendiri? Ya caranya kaya yang saya contohkan tadi, hitung rezekimu, kalau ada sisanya setelah kebutuhanmu tercukupi maka silahkan sedekahkan, kalau tidak ada masih ada option lain.
Apa itu? Pertama berdoa, mohonlah agar rezeki kita dicukupkan untuk bisa bermafaat untuk oranglain dalam bentuk sedekah sebanyak-banyaknya.
Kedua, kerja dan berusaha biar punya rezeki, berdoa tanpa kerja ya mana bisa dapat duwid atuh wkwk.
Ketiga, jangan bermental miskin. Ingat, kembali lagi, berbagi itu nda harus berbentuk harta, selama masih punya tenaga, ilmu, kemampuan untuk berbagi kebaikan dalam bentuk apapun kepada oranglain, maka bagilah hal baik apapun semampu dan sebisamu. Insha Allah kebaikan dalam bentuk apapun nda akan rugi kita bagikan, Allah juga menerima segala bentuk kebaikanmu kok, wong memang kita diperintahkan untuk selalu berbuat kebaikan kan?
Oh iya, karena ini bulan ramadhan, jangan lupa bayar zakat fitrah yah. Kalau bingung gimana cara hitung harta yang harus dikeluarkan zakatnya atau kalau bingung mau menyalurkan ziswaf kemana, datangilah lembaga-lembaga zakat, kaya Baznas, LAZ baik yang negeri atau yang swasta, insha Allah bakalan dibantu kok menghitung hartanya.
Kalau muncul perasaan malas bersedekah atau berbuat kebaikan apapun itu saya bagikan caraku.
Ingatlah gak ada satupun orang di dunia ini pantas hidup miskin dan menderita, termasuk kamu. Dan ingatlah kamu berhak banget banget banget untuk bahagia, oranglain pun demikian. Percayalah, bisa berbagi kebaikan itu ada perasaan bahagianya tersendiri di hati. Makanya lihat, ada orang yang ketagihan berbagi hartanya. Karena apa? Beneran deh, bisa merasa berguna walaupun karena hal kecil itu bahagia banget, coba deh kalau gak percaya.
Dan memang, berbagi itu, apalagi berbagi harta yah, pasti bakalan berasa berat banget di awal, tapi melegakan banget banget banget di akhir.
Jadi semangat yah, memang berat kok, karena kalau berbagi kebaikan mudah, hadiahnya bukan surga, tapi kipas angin hahaha.
Waullahu 'alam, mohon koreksinya jika saya salah hehehe.
Komentar
Posting Komentar