Langsung ke konten utama

Mengapa Anak Tidak Disiplin?

Dewasa ini hal klasik berupa anak yang tidak mandiri ini sangat banyak dijumpai di sekeliling kita, teringat saya akan pendapat nasehat salah satu psikolog anak, beliau mengatakan "anak yang tidak mandiri adalah representatif dari orangtua yang tidak sabaran". 

Pada dasarnya, anak sejak dini pun mampu berprilaku disiplin, tetapi memang perlu kesabaran dan ketekunan untuk melatih kedisiplinan seseorang. Anak yang tidak mandiri biasanya memiliki orangtua yang suka memerintah, suka mengeluh, tetapi suka menolong karena tidak sabaran.

Maksudnya bagaimana? Misalkan begini, orangtua si A selalu mengeluh anaknya selalu tidak dapat membersihkan mainannya dengan benar walaupun telah diperintahkan untuk membersihkannya bahkan telah dibarengi dengan omelan kepada si A. Karena anaknya tidak juga bergeming atau kalaupun mau membersihkan, prosesnya lama. Akhirnya karena tidak sabaran, orangtua berinisiatif untuk mengambil alih tugas membersihkan mainan anaknya. Hal ini terjadi berulang-ulang kali, sehingga anak akan terbiasa dan berfikir "ah, walaupun dimarah gak usah aja diberesin, capek! Toh papa mama akan membantuku". Hal ini akan terus tertanam dibenak anak sehingga menyebabkan pribadinya menjadi tidak disiplin dan manja. Anak yang terbiasa diperintah dan diarahkan orangtuanya tanpa diberikan kesempatan untuk belajar bertanggung jawab atas dirinya sendiri akan membuat anak tersebut menjadi tidak kreatif dan kurang memiliki inisiatif sendiri dalam melakukan sesuatu termasuk bertanggung jawab kepada dirinya sendiri. 

Nah disini diperlukan ketegasan hati dan sikap orangtua. Kalau mau anaknya disiplin dan mandiri, maka harus berani tegas, tega, tekun, dan sabar untuk melatih kemandirian dan kedisiplinan anak. Orangtua harus tega kepada anak, biarkan dia terbiasa mengerjakan tanggung jawabnya sendiri sejak dini. Misalkan diberi tau "ini mainannya harus dibersihkan yah, kalau bukan kamu yang bersihkan mainan kamu akan terus berantakan, papa mama gak akan bantuin karena mainan ini punya kamu, ayok dibersihkan, kalau mainannya rapi, nanti kalau mau main lagi mainannya lebih mudah ditemukan. Kalau mainannya berantakan terus kena injak dan rusak bagaimana? Kamu mau gak mainannya rusak? Yuk dibersihkan"

Atau kalau kepada remaja, misalkan mereka sudah harus bertanggung jawab merapikan pakaiannya sendiri bilang saja "nak, baju kamu setrika sendiri yah, mama gak mau nyetrikan lagi yah, kemarin sudah mama ajarin bagaimana cara menyetrika baju yang benar, kalau kamu gak mau menyetrika bajumu sendiri, konsekuensinya bajumu tidak rapi, mau kamu pergi bajunya gak rapi? Kan gak baik. Setrika sendiri yah". Jika mereka tetap tidak bergeming ya biarkan saja, biarkan baju mereka berantakan dan merasakan apa akibatnya jika bajunya tidak rapi, malu karena bajunya kusut misalnya. Dengan menyadari apa akibat dari perbuatannya, mereka akan berfikir untuk mau mengerjakan tugasnya, karena kalau bukan mereka sendiri yang berusaha, tidak ada yang mau menolong karena orangtua sudah mengatakan bahwa membereskan pakaian mereka adalah tugas mereka sendiri, bukan orangtua atau siapapun. Begitu juga dengan kewajiban mereka yang lain. Orangtua harus tega membiarkan anak menanggung sendiri resiko perbuatannya. Dengan menyadari tugas dan kewajibannya, anak akan terbiasa bertanggung jawab atas dirinya sendiri, tentu saja anak akhirnya mampu menjadi mandiri dan disiplin tanpa harus diperintah lagi. 

Harus kuat jangan mudah ngeluh dan luluh yah para orangtua 😁

#tulisannyaAinun

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lembah Napu | Family Trip Part 2

Di Hutan Pinus. Assalamualaikum semua!      Liburan telah berlalu, tapi perasaan liburan itu masih saja menghantui, padahal harus kembali ke rutinitas awal, nyusun skripsi lagi, kerja lagi, mikir lagi hahaha. Emang susah banget yah move on dari liburan itu, enak aja gitu liburan jalan-jalan menyegarkan mata juga fikiran. Pokoknya kalau lagi liburan, penat di kepala tuh kaya hilang menguap gitu aja. Ada yang pernah ngerasakan hal yang sama gak? Atau cuman saya doang yah yang suka kaya gitu? Hahahaha.      Kembali bahas liburan, seperti janji saya di postingan yang sebelumnya, kali ini saya bakalan bahas soal tempat-tempat liburan kemarin. Tempat pertama yang saya kunjungi itu  hamparan Padang Rumput di sepanjang jalan Trans Poso, Napu. Padang rumput ini jaraknya sekitar 30 menit dari desa Mekar Sari kalau naik mobil. Sebelum sampai ke padang rumput, kita melewati kebun-kebun warga. Ada kebun sayur, kebun ubi, jagung, dan masih banyak lagi. Nah salah satu kebun atau lebi

Lembah Napu | Family Trip Part 1

Sudahkah kamu liburan bulan ini? Di Padang Rumput Jln. Trans Poso, Napu. Finally! setelah setahun qerja qeras bagai quda, akhirnya lebaran kali ini mama ngajak liburan ke Napu sekeluarga. Liburan kali ini super duper fun! Karena liburan kali bener-bener family trip, jadi orangtua, kakak, sepupumu sampai si budepun ikut liburan. Sabtu subuh kita udah siap-siap buat pergi, sarapan bareng, haha hihi sebentar, jemput sepupu, pas jam 07.00 Wita cus kita sekeluarga langsung berangkat ke Napu 2 mobil (sungguh keluarga yang sangat besar). Perjalanan Palu Napu di tempuh -+ 4 jam f naik mobil. Selama -+4 jam perjalanan kerasa kaya cuman 40 menit doang! Karena sepanjang perjalanan ngakak mulu bareng sepupu-sepupu yang udah kaya pelawak semua.   "Ke Napu tuh lewat mana sih Nun?"   Okey, daerah Napu itu termasuk bagian dari Kabupaten Poso, jadi perjalanan ke Napu itu kamu bisa lewati dari arah Sigi Biromaru terus-terus ke arah Palolo, melewati daerah Danau Tambing, terus

Lop Yu All!

Source: Pinterest.com Sebagai orang yang sengaja tidak mau terlalu akrab, dekat, bergantung kepada siapapun karena melatih diri dan mental agar tidak terlalu memiliki kedekatan batin yang berdampak bisa baper jika suatu saat nanti terjadi hal-hal manusiawi seperti bertengkar, berselisih faham, juga berpisah. Saya merasa di cubit satu badan melihat reaksi teman-temanku yang pada baik dan perhatian banget ke saya yang kurang ajar sering nyuekin mereka, pasang muka judes, marah-marah, serta sering nolak kalau diajak kumpul-kumpul ini.  Saya suka sebel tapi sayang banget sama mereka karena mereka gak peduli walaupun mereka tau saya lebih suka menyendiri dan tidak suka diganggu tapi mereka masih suka menghubungi saya dengan cara yang ekstra wkwkwk. Nge-chat buat tanya kabarku walaupun chat mereka sering sengaja lambat saya balas, nelpon atau video call berjam-jam kalau mereka kangen walaupun saya gak pernah menghubungi mereka duluan meskipun saya kangen mereka (saya paling gak ma