Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2020

Barongko dan Kampung Halaman

Sumber: IG @Hanhanny Saya kira ketika bisa menikmati barongko (kudapan olahan pisang suku Bugis Makassar) di tempat yang jauh dari tanah aslinya, rasanya akan luar biasa. Ternyata rasanya ya biasa saja, seperti sedang makan begitu saja. Kemudian saya tersadar, yang kita atau mungkin saya konsumsi bukan hanya makanan atau minuman saja, tetapi budaya dan orang-orang yang ada di dalamnya juga. Lahir dan tumbuh besar di tanah Sulawesi, saya terbiasa yang kultur budaya orang setempat. Makanannya, minumannya, cara berinteraksinya, orang-orangnya, tempat-tempatnya, adalah hal-hal yang sudah menjadi rutinitas dan bagian dari hidup saya. Pada bulan suci Ramadhan, makanan seperti barongko, Tetu (kue perahu), jalangkote, pisang ijo, buroncong, dange, bolu paranggi dan beberapa makanan tradisional ala suku Kaili dan Bugis sudah menjadi bagian daripada nafas kami orang Sulawesi Tengah, tidak afdhol rasanya sebagai orang Palu kalau tidak buka puasa dengan jenis panganan di atas 😅 Menjalani kehidupa

Mengajarkan Pendidikan Seksual yang baik dan Benar Kepada Anak Tanpa Tabu.

Beberapa waktu lalu tabunya pendidikan seksual dan organ reproduksi di Indonesia kembali terbukti dengan pernyataan keliru salah satu Pejabat pemerintah yang mengusulkan dilakukannya pemisahan kolam renang antara laki-dan perempuan dengan dalil bahwa dikhawatirkan terjadinya kasus kehamilan yang disebabkan oleh sperma yang dikeluarkan oleh pria yang dengan sengaja atau tidak sengaja di  kolam renang  dapat berenang menembus air kolam yang mengandung klorin itu menuju Rahim wanita yang menyebabkan kehamilan karena terlalu kuatnya kualitas sperma tersebut *tepok jidat* Duh! Ini darurat sekali, beliau-yang-berstatement-keliru-ini adalah pejabat tinggi yang harusnya ahli di bidangnya, kekeliruan beliau adalah salah satu bukti bahwa kita darurat pendidikan seksual dan reproduksi. Saya memahami statement beliau ini diberikan untuk menguatkan pentingnya terjadi pemisahan lokasi berenang antara perempuan dan laki-laki yang bertujuan untuk melindungi perempuan dari kasus pelecehan seksual

Resep bahagia: Berbagi di Saat Lapang dan Sempit.

Saya pernah baca saran seseorang tentang bagaimana mendapatkan hati yang bahagia, jawabnya adalah berbagi di saat lapang dan sempit.  Berbagi itu walaupun kecil tapi besar rasa nyamannya di dada dan fikiran. Setidaknya, setelah berbagi kita merasa ada gunanya sebagai manusia. Berbagi boleh apa saja, sebanyak apa, kepada siapa, boleh, boleh semampumu.  Tak mulu berbentuk harta, ilmupun jadi, tenaga, waktu, hasil masakan seadamu, dukungan moral kepada temanmu yang bersedih, info yang kau dapat dari laman sosial mediamu, mengajak ngobrol tetanggamu yang merindukan sanak saudaranya, membayar lebih driver ojek yang kau gunakan jasanya, dan semua hal-hal baik yang bisa kau bagikan kepada siapa saja.  Saya ingat zamanku kuliah ada materi tentang distribusi dalam Islam. Dalam Islam salah satu bentuk distribusi atau penyaluran harta adalah ziswaf, zakat, sedekah, infaq dan wakaf. Karena prinsipnya apa yang kita miliki bukan sepenuhnya milik kita, ada hak oranglain dan hak Allah, pemilik segala