source: https://blog.kakcho.com/ |
Di zaman modern gini masih aja ada orang yang berfikiran sempit, iya sempit banget!. Saya lagi gak berusaha merendahkan sekelompok orang dengan pemikiran sempit itu. Saya hanya super duper menyayangkankan atas pemikiran dan prilaku mereka yang sangat selfish, merasa paling sempurna, paling bener, standarisasi hidupnya tinggi banget sampe oranglain yang gak sesuai dengan standar hidupnya dianggap buruk, gak selevel dia, menjijikan, bahkan dianggap sampah.
Dia yang saya maksud disini itu mereka yang di zaman super modern dengan
mudahnya akses teknologi dan informasi masih saja melakukan body shaming
terhadap oranglain.
“dasar gendut”
“eh kamu tuh kurus banget, gak makan apa?”
“kamu badanmu jelek banget gendut gitu”
“rambutmu kribo kaya brokoli”
“kamu hitam banget”
“dasar pendek”
“dasar cungkring”
“dasar pesek”
Dude, you are so damn rude! Kalian sadar gak sih omongan yang kalian
anggap bercanda itu sangat-sangat kelewatan? Kenapa emangnya kalau dia gemuk,
kurus, cungkring, hitam, keriting, dan semua bentuk tubuh lain yang menurut
pemikiran sempitmu itu bermasalah kenapa emangnya dengan itu semua? Merugikanmu
kah? Kalau dia pesek emangnya kamu yang gak bisa bernafas? Kalau dia gemuk
emangnya makan pake duitmu? Pakai baju pakai pakaianmu? Kalau dia kurus
emangnya kamu yang lemes? Kalau dia keriting kamu yang kesusahan? Kalau dia
hitam kamu yang risih? Apa salahnya mereka sebenarnya? Kenapa kalian yang
sempit pemikirannya itu sangat suka membully, sibuk mengomentari sesuatu
yang bahkan bukan kalian milik apalagi ciptakan. Seriuously, why?
Kalau dibilang marah, apakah saya marah? Yah saya marah besar, kecewa,
sedih banget, kita sesama makhluk ciptaan Tuhan yang di ciptakan dengan model-model
berbeda-beda malah saling menghina satu sama lain. Tidakkah bisa kita saling
menghargai? Saya dan kebanyakan orang, dan juga kamu (kalau mungkin) tau bahwa
gak ada yang sempurna di dunia ini. Saya sangat yakin kamu juga punya
kekurangan, semua orang punya, maka janganlah bersikap sombong, apalagi sampai
merendahkan oranglain. Kamu gak taukan kalau orang yang kamu anggap “jelek” itu
ternyata secara sikap dan kesabaran jauh lebih “indah” daripada kamu.
Kamu yang paling sempurna itu gak tau kalau ternyata orang yang kamu
olok-olok itu punya hati, punya kepercayaan diri yang semakin kurang, bisa saja
depresi, atau bahkan sebenarnya sedang berjuang menghadapi insecurity-nya.
Kamu tau gak sih bahwa bully secara verbal itu sangat mematikan? Di luar
sana, baik dalam negeri maupun luar negeri telah banyak kasus bunuh diri akibat
merasa hidupnya tertekan karena selalu di Bully.
Saya sangat bermohon kepada kamu yang paling sempurna untuk berhenti mem-bully
siapapun, dan bagaimanapun kondisinya. Mau dia gendut kek, pesek kek, kurus
kek, hitam kek, atau apalah itu hargai mereka semua, mereka juga manusia
sepertimu. Mereka merdeka untuk hidup bahagia, tanpa harus mengikuti semua
standarisasi “sempurna” sesuai presepsimu. Mengolok-olok tubuh seseorang tidak
sama sekali memberikan manfaat bagi dirimu. Hanya akan menimbulkan luka bagi
oranglain dan justru memberikan presepsi bahwa kamu orang yang tidak
berkualitas karena hanya memandang sesuatu dari satu sisi, sisi buruk pula.
Setiap orang pasti mencoba untuk selalu menjadi pribadi lebih baik dari sebelumnya.
Cantik/ganteng itu relatif, namun bentuk tubuh bukan parameter dari cantik
ataupun ganteng. seseorang bukan seperti barang yang dapat dibedakan
berdasarkan jenis, bentuk, dan penampilannya. Semua orang pasti punya
daya tariknya sendiri. Entah akhlak,
ilmu, bakat, skill, atau bahkan cara berbicara. Oleh
sebab itu, bentuk tubuh bukanlah suatu tekanan untuk tampil cantik/ganteng. Apa yang kita perlukan
yaitu menjaga kesehatan tanpa dipengaruhi pandangan terhadap diri sendiri yang negative. Nilailah orang berdasarkan akhlak,
perilaku, tutur kata, dan hal-hal baiknya. Jika kamu fokus menilai orang
hanyalah berdasarkan “case” semata, sungguh kamu bakalan merugi.
kita adalah makhluk ciptaan Tuhan, mari saling menghargai dan menyayangi
Komentar
Posting Komentar