Langsung ke konten utama

A cup Of Tea

helooooooow felllas!!!! 
It's been a looooooooooong time untuk nggak ngebuka blog ini *bersihin jaring laba-laba*. well ya, blog ini pertama kali aku buat pas masih kelas 2 SMA, which is udah 5 tahun yang lalu yang berarti kalau pas pertama aku buat blog ini ada ibu-ibu yang ngelahirin anaknya, pasti sekarang si adek udah lancar banget ngomong, lari, main sepeda atau udah mulai sekolah dan jago dalam beberapa hal. sedangkan blogku ini mandek gak ada perkembangan hahaha. Awalnya blog ini aku buat cuman buat iseng doang, kali aja ada inspirasi, kali aja ada info menarik, kali aja jadi penulis, kali aja terkenal *eh? hahaha, yang pada kenyataannya gak sesuai ekspektasi. gak ada inspirasi, gak ada informasi, gak ada niatan nulis, dan gak ada penulis hebat yang berwal dari blog ini, semua hanya mimpi, ya mimpi!. Mimpi di siang hari yang berawal dari rasa ngantuk selepas makan indomie *oke stop! makin kemari makin ngawur*. Yang pada akhirnya blog ini gak keurus untuk waktu yang lama.

Kemudian, seiring berjalannya waktu. Tiba-tiba niatan nulis itu datang lagi, entah berupa curhatan gak jelas, inspirasi cerita atau puisi yang tiba-tiba muncul entah darimana asalnya dan terlihat terlalu panjang untuk ku jadikan sebuah postingan di facebook, instagram atau sosial media lainnya. Tiap tengah malem entah kenapa otak tuh rasa tiba-tiba encer aja gitu, ide buat nulis ada aja datang *biasanya di sponsori perasaan galau wkwk* dan rasanya penat di kepala itu bisa tersalurkan setidaknya dalam bentuk tulisan ketimbang ia hanya memenuhi isi ruang kepala lalu hilang menguap begitu saja.
Lalu suatu hari emakku ngomong bahwa kita itu harus belajar memahami dan mengenali diri sendiri, apa saja kelebihan, passion, hobby, kegemaran yang kita miliki. Barangkali dari itu semua ada yang bisa mengantarkan kita pada kesuksesan. Kemudian ia bertanya,
“lantas sudahkan kamu memahami dan mengenali dirimu sendiri?”.
Aku diam, jelas terdiam. Untuk anak yang bukan anak-anak lagi dan telah berumur 20 tahun aku bahkan gak tau apa dan bagaimana diriku sendiri ckckck *such an irony*. Kemudian aku mikir apa yah kelebihanku? Apa yah passionku? Apa yah hobby dan kegemaranku?. Kemudian emakku ngomong kalau anaknya yang paling cantik ini doyan ngomong, doyan curhat panjang-panjang di facebook, doyan nulis di diary wkwk, sering mewakili oranglain buat ngomong yang mengingatkan emak sama Alm. Bapak yang super multi talenta.
Kata si emak “kamu mirip bapakmu. Bapakmu tuh pandai berinteraksi dengan banyak orang juga pandai menulis. Kenapa kamu nda nyoba belajar jadi pembicara? Atau dosen? Atau penulis?”
Ah kufikir mama ada benarnya. Omongan beliau mengingatkanku kepada beberapa nasehat teman-temanku yang menyarankan untuk jadi itu semua, tapi nda pernah kuhiraukan, ku fikir mereka hanya sekedar basa-basi semata. Terus aku sampaikanlah ke emak kalau temen-temenku juga sependapat dengan beliau dan tanggapannya sungguh sangat jleeebb pada tempatnya
“nah itu temen kamu aja tau. Masa temen kamu lebih faham tentang kamu ketimbang dirimu sendiri?”
Dalam benakku, “ah bener juga si emak, kemana aja aku selama ini? Sembunyi dibawah batu, kelelep bantal atau gimana? Masa gitu doang kagak nyadar yah?”.
Dari situ aku keinginan buat nulis lebih kuat, ide makin banyak aja sampe suka bingung ini nulisnya gimana? Mulainya darimana? Apa aja yang harus ku tulis?. Curhatankah? Infomasikah? Ceritakah? Atau hanya sekedar tulisan tanpa makna?. Mulailah aku searching beberapa blog yang tulisan dan isinya bisa menginspirasi. Semakin aku baca semakin banyak ragam bentuk tulisan dan ragam isi blog semakin aku bingung ini mau nulis gimana?. Tapi akhirnya aku sadar mereka para penulis itu masing-masing memiliki ciri khas mereka sendiri. Jika aku hanya berpatokan pada mereka lantas buat apa aku menulis? Untuk menjiplak mereka? Gak ada ciri khas dong. Mulai dari situ aku menyadari bahwa tujuanku nulis itu yah untuk nulis apa yang ada di kepalaku, bukan di kepala mereka. Mungkin yang ku tulis hanya berupa hal-hal kecil yang mungkin untuk sebagian orang itu gak penting buat dibaca. Lah siapa juga yang demen baca curhatan orang? Hahaha. Tapi mungkin saja dari hal-hal kecil itu aku ataupun siapa saja orang yang membaca tulisan ini bisa mendapat “sesuatu yang mungkin kita gak tau” yang kalau dikumpulin sedkit-sedikit bisa jadi banyak dan bermanfaat. *yakali curhatan w berfaedah* tapi bisa saja kan?.
Menulis itu seni bebas, kita bisa menuangkan apa saja lewat sebuah tulisan, entah itu bermanfaat atau tidak selama itu gak nyakitin beberapa pihak maka nulis itu bebas, wong kita hidup di negara demokrasi kan? Negara yang katanya bebas berpendapat tapi tetap di awasi dengan UU wkwk. Mungkin tulisan simple kaya gini gak ada manfaatnya, tapi siapa yang tau kalau ternyata ini bisa bermanfaat, setidaknya menghibur sedikit pembaca walau hanya sedikit *semoga yaaaaaak*. Babang Raditya Dika pun berawal dari postingan cerita absurd di blognya, siapa sangka sekarang udah jadi penulis buku, pemain film dari bukunya sendiri, bahkan sampai komika terkenal. Teringat pula aku oleh komentar salah satu teman di facebookku. “Tere Liye pun awalnya belajar, beliau gak langsung terkenal”. Aku yakin Om tere Liye pasti telah banyak belajar, untuk bisa jadi penulis hebat yang dikenal banyak orang pasti belaiu telah melewati banyak fase. Mulai dari menyadari passionnya, belajar menulis, menemukan ciri khasnya dalam menulis, menemukan banyak ide, serta konsisten dalam menulis, banyak-banyak berlatih juga belajar. Karena bagaimanalah seseorang bisa berkembang jika ia tidak belajar banyak hal?.
Maka dalam kasusku yang baru saja memasuki dunia ini haruslah aku terus banyak menambah ilmuku agar berguna bagi diriku sendiri dan berguna bagi oranglain jika aku membaginya pada oranglain pula. Tak ada yang tau apakah kedepannya ini hanya menjadi mimpi belaka atau memang menulislah salah satu jalanku menuju kesuksesan yang seperti emakku katakan dan harapkan, atau mungkin ada jalan lainnya nanti.
Ah sudahlah aku tak ingin terlalu banyak memikiran masa depan terlalu jauh, ini sudah memasuki waktu dini hari dan esok msih ada kesibukan lain yang akan ku kerjakan. Akhir kata semoga kedepannya blog ini bisa berkembang seperti apa yang kuharapkan.


Love, Ainun 😊

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lembah Napu | Family Trip Part 2

Di Hutan Pinus. Assalamualaikum semua!      Liburan telah berlalu, tapi perasaan liburan itu masih saja menghantui, padahal harus kembali ke rutinitas awal, nyusun skripsi lagi, kerja lagi, mikir lagi hahaha. Emang susah banget yah move on dari liburan itu, enak aja gitu liburan jalan-jalan menyegarkan mata juga fikiran. Pokoknya kalau lagi liburan, penat di kepala tuh kaya hilang menguap gitu aja. Ada yang pernah ngerasakan hal yang sama gak? Atau cuman saya doang yah yang suka kaya gitu? Hahahaha.      Kembali bahas liburan, seperti janji saya di postingan yang sebelumnya, kali ini saya bakalan bahas soal tempat-tempat liburan kemarin. Tempat pertama yang saya kunjungi itu  hamparan Padang Rumput di sepanjang jalan Trans Poso, Napu. Padang rumput ini jaraknya sekitar 30 menit dari desa Mekar Sari kalau naik mobil. Sebelum sampai ke padang rumput, kita melewati kebun-kebun warga. Ada kebun sayur, kebun ubi, jagung, dan masih banyak lagi. Nah salah satu kebun atau lebi

Lembah Napu | Family Trip Part 1

Sudahkah kamu liburan bulan ini? Di Padang Rumput Jln. Trans Poso, Napu. Finally! setelah setahun qerja qeras bagai quda, akhirnya lebaran kali ini mama ngajak liburan ke Napu sekeluarga. Liburan kali ini super duper fun! Karena liburan kali bener-bener family trip, jadi orangtua, kakak, sepupumu sampai si budepun ikut liburan. Sabtu subuh kita udah siap-siap buat pergi, sarapan bareng, haha hihi sebentar, jemput sepupu, pas jam 07.00 Wita cus kita sekeluarga langsung berangkat ke Napu 2 mobil (sungguh keluarga yang sangat besar). Perjalanan Palu Napu di tempuh -+ 4 jam f naik mobil. Selama -+4 jam perjalanan kerasa kaya cuman 40 menit doang! Karena sepanjang perjalanan ngakak mulu bareng sepupu-sepupu yang udah kaya pelawak semua.   "Ke Napu tuh lewat mana sih Nun?"   Okey, daerah Napu itu termasuk bagian dari Kabupaten Poso, jadi perjalanan ke Napu itu kamu bisa lewati dari arah Sigi Biromaru terus-terus ke arah Palolo, melewati daerah Danau Tambing, terus

Lop Yu All!

Source: Pinterest.com Sebagai orang yang sengaja tidak mau terlalu akrab, dekat, bergantung kepada siapapun karena melatih diri dan mental agar tidak terlalu memiliki kedekatan batin yang berdampak bisa baper jika suatu saat nanti terjadi hal-hal manusiawi seperti bertengkar, berselisih faham, juga berpisah. Saya merasa di cubit satu badan melihat reaksi teman-temanku yang pada baik dan perhatian banget ke saya yang kurang ajar sering nyuekin mereka, pasang muka judes, marah-marah, serta sering nolak kalau diajak kumpul-kumpul ini.  Saya suka sebel tapi sayang banget sama mereka karena mereka gak peduli walaupun mereka tau saya lebih suka menyendiri dan tidak suka diganggu tapi mereka masih suka menghubungi saya dengan cara yang ekstra wkwkwk. Nge-chat buat tanya kabarku walaupun chat mereka sering sengaja lambat saya balas, nelpon atau video call berjam-jam kalau mereka kangen walaupun saya gak pernah menghubungi mereka duluan meskipun saya kangen mereka (saya paling gak ma